SELAMAT DATANG DI BLOG HADI SAFRIANDA

Thursday, March 10, 2011

Pedagang Sayur Langgar Kesepakatan Waktu Berjualan

Posted by HADI SAFRIANDA On 2:00 AM No comments

Takengon, (Analisa)
Ratusan pedagang sayur di ruas jalan Putri Ijo, Takengon masih tetap berjualan hingga pukul 11.30 WIB, Selasa (8/3). Padahal, izin berjualan di jalan raya tersebut disepakati antara pedagang dengan Pemkab Aceh Tengah dari pukul 05.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB.
Namun "rambu-rambu" yang awalnya berjalan tertib itu mulai dilanggar oleh pedagang. Para pedagang (umumnya para ibu) ini nekad berjualan hingga menjelang siang karena ketegasan dari pihak Pemkab sangat kurang.
Kondisi ini menyebabkan para pemilik ruko tidak nyaman, mengganggu pengguna jalan raya dan sampah yang berserakan lambat untuk dibersihkan oleh petugas kebersihan. Di samping itu, para abang becak juga sesuka hati memarkirkan becaknya disembarang tempat untuk mencari penumpang.
Inen Sakmidah (40), salah seorang pedagang menyatakan mengetahui tentang aturan yang telah ditetapkan tersebut, namun karena pedagang lain belum beranjak akhirnya ia pun tetap berjualan. "Yang lain belum berkemas, biasanya walau agak siang pembeli juga masih ada," kata ibu tiga anak ini.
Jarang Kelihatan
Ramlan (35,) seorang penarik becak yang setiap hari mangkal di Pasar Bawah, Kecamatan Lut Tawar menaatakan kurang tahu mengapa para pedagang tetap berjualan hingga siang hari.
Petugas Sat Pol PP yang setiap pagi hari menertibkan para dagang juga mulai jarang kelihatan. Biasanya pedagang pada waktu yang ditetapkan berakhir, mereka akan pindah ke Pasar Atas yang disediakan khusus untuk pedagang sayur.
Sebagian besar pedagang usai berjualan di badan jalan langsung memilih pulang ke rumah atau mencari tempat lain untuk berjualan. Sementara lapak pasar tingkat dua yang dipersiapkan dibiarkan kosong. Alasan pedagang, pasar yang dipersiapkan Pemkab sepi pembeli.
Seorang pembeli, Rubiah (36), yang sedang berbelanja kepada Analisa menyebutkan merasa mudah membeli kebutuhan dapur di pasar tersebut.
Selain sayurnya masih segar juga banyak pilihan. Sementara sayur yang dijual di Pasar Atas banyak yang layu dan agak malas jika harus naik tangga, katanya.
Sebelumnya, Pemkab Aceh Tengah telah membantu para pedagang sayur dengan bantuan modal Rp 500 ribu/pedagang bagi yang menempati lapak Pasar Atas. Namun program Pemkab untuk menertibkan para pedagang sayur ini ternyata tidak berlangsung lama, pedagang tetap memilih berjualan di ruas jalan yang ramai pembeli. Sekarang bahkan pedagang sayur mulai "menguasai" trotoar hingga ke Simpang Lima Kota Takengon. (jd)

0 comments: