SELAMAT DATANG DI BLOG HADI SAFRIANDA

Friday, April 22, 2011

AYAH ENGKAULAH PAHLAWANKU

Posted by HADI SAFRIANDA On 10:49 AM No comments

Share |

Salam hormatku, ayah.

Sudah panjang perjalanan yang kutempuh, sudah ribuan kilometer kaki ini melangkah, seperti yang engkau ajarkan ketika aku baru mulai pandai berjalan, engkau selalu memegang jari kecilku supaya aku tidak tersandung bahkan tergelincir, begitu juga engkau panik disaat tubuh mungilku didera oleh penyakit yang sering datang menghinggapiku. Kini, usiaku sudah mencapai kepala tiga dan kalau tuhan masih memberikan kesehatan atas diriku mungkin sebentar lagi akan mencapai angka empat, namun sejauh ini kita selalu melewati waktu tanpa kata dari hati, hanya sebatas senyum dan sapa sebagai tanda hormatku kepadamu. Bahkan terkadang bibir ini kelu bila hati ini menginginkan untuk bermanja kepadamu.

masih ingat dulu ketika begitu banyak pahlawan-pahlawan yang paling hebat yang menjadi imaginasiku sewaktu kecil,  namun hal itu tidak mengalahkan rasa kagumku kepadamu, apapun perbuatanmu menjadi panutan yang sempurna, apapun yang engkau lakukan adalah hal yang terbaik bagiku.

kasar telapak tanganmu membuktikan bahwa perjuanganmu terhadapku tanpa pamrih, bahkan engkau akan berjuang lebih keras apabila aku meminta sebuah mainan idolaku walaupun engkau takkan mampu mewujudkan impian tersebut tapi engkau tetap berjuang keras untuk bisa membuatku bahagia. Kulit legammu adalah bukti dari ketegaranmu.

Pernah aku melihatmu tersenyum bahagia, karena aku menjadi seorang terbaik diantara yang lain, kebanggaanmu jelas terukir dikulitmu yang mulai keriput, walaupun engkau tidak pernah tahu kalau aku mengamatimu ketika engkau tertidur bahkan engkau tidak sadar tertidur dikursimu karena kepenatanmu untuk menghidupi aku.

Pernah juga aku melihatmu bersedih, karena arang hitam ku lukiskan diwajah dan keningmu bahkan tajamnya sembilu ku tancapkan dijantungmu, Maafkan aku ayah.

Namun engkau harus tahu, aku mewarisi sifat gigihmu, tidak takut akan tantangan yang menghadang didepanku, tidak pernah menyerah akan kerasnya hidup dan tidak pernah takut dengan ancaman apapun yang berdepan denganku, itu semua adalah warisan yang engkau tanamkan dijiwaku, karena itu pula yang membuat kita berbeda prinsip, membuat kita berpisah dipersimpangan jalan yang panjang, dan terus akan semakin jauh.

 
ketika engkau marah kepadaku dan aku berbalik menantangmu, sehingga kita tidak dapat menemukan titik simpul dari masing-masing egois kita, engkau selalu menilaiku dari sudut pandangmu, aku juga begitu melihat dari pandanganku, hal itu yang membuat kita semakin jauh, masih ingatkah engkau ayah ketika kuminta sebuah celana bermerk terkenal yang engkau tak mampu membelinya, tetapi engkau menawarkan celana dengan bermerk lokal bahkan cenderung kuno dalam pandanganku, kita bertengkar sehingga aku hanya memakai celana tahun sebelumnya untuk lebaranku. Aku masih ingat itu, bahkan aku semakin jarang meminta kepadamu, sifat ini kudapatkan dari mu ayah.

Aku tak pernah ingat sudah berapa ramadhan, aku meninggalkanmu, kuakui memang pernah aku berusaha untuk melupakanmu, menafikan kehadiranmu, namun tak pernah bisa karena diantara kita masih ada benang merah yang mengikat jiwa kita, bukan maksudku untuk membencimu atau melupakan semua apa yang pernah engkau berikan dan lakukan kepadaku, tapi karena aku marah kepadamu.

Sudah kukatakan, aku mempunyai sifat keras yang mengalir dalam darahku adalah warisan darimu. Apa  yang telah kulakukan tak lebih dari sebuah usaha untuk meyakinkanmu bahwa aku mampu melakukannya. Berdiri diatas kaki sendiri! Tapi mungkin aku salah. Maafkan aku, ayah.

Aku selalu ingat kulitmu yang terbakar dan menghitam legam karenaku. Cucuran keringat yang membasahi dahi dan kemejamu itu semua kau lakukan untuk mewujudkan kebahagiaanku dan tak pernah kau hitung, berapa hutangku kepadamu serta tak pernah terbersit sedikitpun untuk menagihnya dariku,. Jujur aku malu kepadamu.

Yang tak pernah kulupa darimu adalah petuah tentang hidup yang kau ajarkan, “ Hiduplah seperti layaknya laki-laki! Lakukanlah kewajibanmu sepenuh hati “. Satu hal harus kau tahu, dulu, kini hingga nanti, engkau adalah pahlawan di hatiku!

Kita memang ditakdirkan untuk saling belajar. Kita pernah mengalami masa yang suram saat kehilangan orang yang sama-sama kita cintai, dalam nilai yang berbeda. Mungkin ini jalan yang ditunjukkan. Saat rasa kehilangan begitu besar, muncul sebuah harapan baru. Kita bisa memperbaiki semuanya, memulai dari nol, antara engkau dan aku. Bukan antara kita semua, cuma antara engkau dan aku, sekali lagi kukatakan kita bisa kembali merajut hal-hal yang pernah hilang cuma antara engkau dan aku.

Saat ini, aku ingin merubah semuanya. Atas semua sikap dan salahku. Untuk semua yang terlewati tanpa kata. Aku tahu kau selalu mencintaiku, tak pernah meminta apa-apa dariku, bahkan sebuah kata maaf sekalipun.

Aku tahu kau tak pernah meninggalkanku. Entah saat ku luka atau tersenyum. Dan aku juga tahu, kini kau setuju dengan pilihanku.

Dengan segala kerendahan hati, aku meminta maaf kepadamu, ayah…

Pulau Pinang, 6 Agustus 2010

Beasiswa CIMB Niaga Overseas 2011

Posted by HADI SAFRIANDA On 9:29 AM No comments

Share |


 Setelah memberikan beasiswa overseas pada tahun 2010 lalu, CIMB Niaga kembali menwarkan beasiswa overseas pada tahun 2011. Berikut informasi lengkapnya.

CIMB NIAGA SCHOLARSHIP PROGRAM 2011
(OVERSEAS – UNDERGRADUATE LEVEL)

PT Bank CIMB Niaga Tbk (“Bank CIMB Niaga”), together with CIMB Group, offers a scholarship program that provides an opportunity for Indonesian students to pursue an undergraduate study in selected fields in Malaysia.
This scholarship program is a part of CIMB Niaga’s Corporate Social Responsibility Program to support the development of education in Indonesia and to identify talents that would become a competent and skilled worker in their fields.

The program will be published on 9 April 2011 through media and CIMB Niaga website www.cimbniaga.com and closed on 14 May 2011.

The program is offered to bright Indonesian high school student and/or equivalent, who has just completed their studies (fresh graduate of 2011) with outstanding academic result (a minimum of 8.00 result of National Examination, school final examination and last 3 semester of study), comes from underprivileged family and is not currently receiving any scholarship program.

Candidates should complete the scholarship application form available online at www.cimbniaga.com (e-registration) – http://scholarship.cimbniaga.com/ and attach the required documentation below:

  • ·         Result of National Examination (UN) and School Final Examination (UAS). If these are not available yet, applicants may submit the result of last 3 semesters of school report.
  • ·         Academic and non-academic achievements (certificate).
  • ·         Identity card (Personal Identification/Driving License/Student Card/Passport)
  • ·         Family certificate
  • ·         Birth certificate
  • ·         Letter of acknowledgement from school regarding information of good behavior, achievements, financial status of the student, etc.
  • ·         Photos (colour size of 3×4)


The field of studies available in the scholarship program are:

1. Faculty of Business & Accounting:
o    Accounting
o    Business Administration

·     2. Faculty of Economics :
  • o    Economics


 Fa3.  Faculty of Engineering :
  • o    Civil Engineering
  • o    Mechanical
  • o    Electrical
  • o    Telecommunication


·     4.     Faculty of Computer Science & Information Technology :
  • o    Computer science – Computer networking and system
  • o    Computer science – Management Information System
  • o    Information Technology – Management


·     5.     Faculty of Science
  • o    Mathematics
  • o    Statistic
  • o    Industrial & Computational Mathematics


This full-ride scholarship program will cover Registration and tuition fees, Health insurance, Dormitory, Living cost, Book and internet allowances, Transportation (economic class flight) 1x a year, Laptop & Printer, Research fees, Selection process and Legal Documents (Visa and Passport)

For further information about this scholarship program, contact:
Corporate Affairs PT Bank CIMB Niaga Tbk
Telp. : (021) 250-5151
Fax : (021) 252-6749
PIC :
- Luh Nindityawati (Juty) ext. 34010
- Tupon Setiawan ext 34009
Email : juty@cimbniaga.co.id / tupon.setiawan@cimbniaga.co.id
sumber informasi: http://www.cimbniaga.com/index.php?ch=gen_about&pg=gen_about_us&ac=35

Sunday, April 3, 2011

Misteri Kendaraan Buraq

Posted by HADI SAFRIANDA On 11:51 AM No comments

Share |

Kalau dilihat dalam kamus bahasa, maka kita akan menemukan istilah “buraq” yang diartikan sebagai “Binatang kendaraan Nabi Muhammad Saw”, dia berbentuk kuda bersayap kiri kanan. Dalam pemakaian umum “buraq” itu berarti burung cendrawasih yang oleh kamus diartikan dengan burung dari sorga (bird of paradise).Sebenarnya “buraq” itu adalah istilah yang dipakai dalam AlQur’an dengan arti “kilat” termuat pada ayat 2/19, 2/20 dan 13/2 dengan istilah aslinya “Barqu”.Para sarjana telah melakukan penyelidikan dan berkesimpulan bahwa kilat atau sinar bergerak sejauh 186.000 mil atau 300 Kilometer perdetik. Dengan penyelidikan yang memakai sistem paralax, diketahui pula jarak matahari dari bumi sekitar 93.000.000 mil dan dilintasi oleh sinar dalam waktu 8 menit.
Jarak sedemikian besar disebut 1 AU atau satu Astronomical Unit, dipakai sebagai ukuran terkecil dalam menentukan jarak antar benda angkasa. Dan kita sudah membahas bahwa Muntaha itu letaknya diluar sistem galaksi bimasakti kita, dimana jarak dari satu galaksi menuju kegalaksi lainnya saja sekitar 170.000 tahun cahaya. Sedangkan Muntaha itu sendiri merupakan bumi atau planet yang berada dalam galaksi terjauh dari semua galaksi yang ada diruang angkasa.
Amatlah janggal jika kita mengatakan bahwa buraq tersebut dipahami sebagai binatang atau kuda bersayap yang dapat terbang keangkasa bebas. Orang tentu dapat mengetahui bahwa sayap hanya dapat berfungsi dalam lingkungan atmosfir planet dimana udara ditunda kebelakang untuk gerak maju kemuka atau ditekan kebawah untuk melambung keatas.
Udara begitu hanya berada dalam troposfir yang tingginya 6 hingga 16 Km dari permukaan bumi, padahal buraq itu harus menempuh perjalanan menembusi luar angkasa yang hampa udara dimana sayap tak berguna malah menjadi beban. Dengan kecepatan kilat maka binatang kendaraan itu, begitu juga Nabi yang menaiki, akan terbakar dalam daerah atmosfir bumi, sebaliknya ketiadaan udara untuk bernafas dalam menempuh jarak yang sangat jauh sementara itu harus mengelakkan diri dari meteorities yang berlayangan diangkasa bebas.
Semua itu membuktikan bahwa Nabi Muhammad Saw bukanlah melakukan perjalanan mi’rajnya dengan menggunakan binatang ataupun hewan bersayap sebagaimana yang diyakini oleh orang selama ini.
Penggantian istilah dari Barqu yang berarti kilat menjadi buraq jelas mengandung pengertian yang berbeda, dimana jika Barqu itu adalah kilat, maka buraq saya asumsikan sebagai sesuatu kendaraan yang mempunyai sifat dan kecepatannya diatas kilat atau sesuatu yang kecepatannya melebihi gerakan sinar.
Menurut akal pikiran kita sehari-hari yang tetap tinggal dibumi, jarak yang demikian jauhnya tidak mungkin dapat dicapai hanya dalam beberapa saat saja.
Untuk menerobos garis tengah jagat raya saja memerlukan waktu 10 milyard tahun cahaya melalui galaksi-galaksi yang oleh Garnow disebut sebagai fosil-fosil jagad raya dan selanjutnya menuju alam yang sulit digambarkan jauhnya oleh akal pikiran dan panca indera manusia dengan segala macam peralatannya, karena belum atau bahkan tidak diketahui oleh para Astronomi, galaksi yang lebih jauh dari 20 bilyun tahun cahaya.
Dengan kata lain mereka para Astronom tidak dapat melihat apa yang ada dibalik galaksi sejauh itu karena keadaannya benar-benar gelap mutlak.
Untuk mencapai jarak yang demikian jauhnya tentu diperlukan penambahan kecepatan yang berlipat kali kecepatan cahaya. Sayangnya kecepatan cahaya merupakan kecepatan yang tertinggi yang diketahui oleh manusia sampai hari ini atau bisa jadi karena parameter kecepatan cahaya belum terjangkau oleh manusia.
Dalam AlQur’an kita jumpai betapa hitungan waktu yang diperlukan oleh para malaikat dan ruh-ruh orang yang meninggal kembali kepada Tuhan: Naik malaikat-malaikat dan ruh-ruh kepadaNya dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun. (QS. 70:4)
Ukuran waktu dalam ayat diatas ada para ahli yang menyebut bahwa angka 50 ribu tahun itu menunjukkan betapa lamanya waktu yang diperlukan penerbangan malaikat dan Ar-Ruh untuk sampai kepada Tuhan.
Namun bagaimanapun juga ayat itu menunjukkan adanya perbedaan waktu yang cukup besar antara waktu kita yang tetap dibumi dengan waktu malaikat yang bergerak cepat sesuai dengan pendapat para ahli fisika yang menyebutkan “Time for a person on earth and time for a person in hight speed rocket are not the same”, waktu bagi seseorang yang berada dibumi berbeda dengan waktu bagi orang yang ada dalam pesawat yang berkecepatan tinggi.
Perbedaan waktu yang disebut dalam ayat diatas dinyatakan dengan angka satu hari malaikat berbanding 50.000 tahun waktu bumi, perbedaan ini tidak ubahnya dengan perbedaan waktu bumi dan waktu elektron, dimana satu detik bumi sama dengan 1.000 juta tahun elektron atau 1 tahun Bima Sakti = 225 juta tahun waktu sistem solar.
Jadi bila malaikat berangkat jam 18:00 dan kembali pada jam 06.00 pagi waktu malaikat, maka menurut perhitungan waktu dibumi sehari malaikat = 50.000 tahun waktu bumi. Dan untuk jarak radius alam semesta hingga sampai ke Muntaha dan melewati angkasa raya yang disebut sebagai ‘Arsy Ilahi, 10 Milyard tahun cahaya diperlukan waktu kurang lebih 548 tahun waktu malaikat.
Namun malaikat Jibril kenyataannya dalam peristiwa Mi’raj Nabi Muhammad Saw itu hanya menghabiskan waktu 1/2 hari waktu bumi /maksimum 12 Jam/ atau = 1/100.000 tahun Jibril.
Kejadian ini nampaknya begitu aneh dan bahkan tidak mungkin menurut pengetahuan peradaban manusia saat ini, tetapi para ilmuwan mempunyai pandangan lain, suatu contoh apa yang dikemukakan oleh Garnow dalam bukunya Physies Foundations and Frontier antara lain disebutkan bahwa jika pesawat ruang angkasa dapat terbang dengan kecepatan tetap /cahaya/ menuju kepusat sistem galaksi Bima Sakti, ia akan kembali setelah menghabiskan waktu 40.000 tahun menurut kalender bumi.
Tetapi menurut sipengendara pesawat /pilot/ penerbangan itu hanya menghabiskan waktu 30 tahun saja. Perbedaan tampak begitu besar lebih dari 1.000 kalinya.
Contoh lain yang cukup populer, yaitu paradoks anak kembar, ialah seorang pilot kapal ruang angkasa yang mempunyai saudara kembar dibumi, dia berangkat umpamanya pada usia 0 tahun menuju sebuah bintang yang jaraknya dari bumi sejauh 25 tahun cahaya.
Setelah 50 tahun kemudian sipilot tadi kembali kebumi ternyata bahwa saudaranya yang tetap dibumi berusia 49 tahun lebih tua, sedangkan sipilot baru berusia 1 tahun saja. Atau penerbangan yang seharusnya menurut ukuran bumi selama 50 tahun cahaya pulang pergi dirasakan oleh pilot hanya dalam waktu selama 1 tahun saja.
Dari contoh-contoh diatas menunjukkan bahwa jarak atau waktu menjadi semakin mengkerut atau menyusut bila dilalui oleh kecepatan tinggi diatas yang menyamai kecepatan cahaya.
Kembali pada peristiwa Mi’raj Rasulullah bahwa jarak yang ditempuh oleh Malaikat Jibril bersama Nabi Muhammad dengan Buraq menurut ukuran dibumi sejauh radius jagad raya ditambah jarak Sidratul Muntaha pulang pergi ditempuh dalam waktu maksimal 1/2 hari waktu bumi (semalam) atau 1/100.000 waktu Jibril atau sama dengan 10-5 tahun cahaya, yaitu kira-kira sama dengan 9,46 X 10 -23 cm/detik dirasakan oleh Jibril bersama Nabi Muhammad (bandingkan dengan radius sebuah elektron dengan 3 X 19-11 cm) atau kira-kira lebih pendek dari panjang gelombang sinar gamma.
Nah, Barkah yang disebut dalam Qur’an yang melingkupi diri Nabi Muhammad Saw adalah berupa penjagaan total yang melindungi beliau dari berbagai bahaya yang dapat timbul baik selama perjalanan dari bumi atau juga selama dalam perjalanan diruang angkasa, termasuk pencukupan udara bagi pernafasan Rasulullah Saw selama itu dan lain sebagainya.
Jadi, sekarang kita bisa mendeskripsikan tentang kendaraan bernama Buraq ini sedemikian rupa, apakah dia berupa sebuah pesawat ruang angkasa yang memiliki kecepatan diatas kecepatan sinar dan kecepatan UFO ? Ataukah dia berupa kekuatan yang diberikan Allah kepada diri Rasulullah Saw sehingga Rasul dapat terbang diruang angkasa dengan selamat dan sejahtera, bebas melayang seperti seorang Superman?
Sebagai suatu wahana yang sanggup membungkus dan melindungi jasad Rasulullah sedemikian rupa sehingga sanggup melawan/mengatasi hukum alam dalam hal perjalanan dimensi. Sekaligus didalamnya tersedia cukup udara untuk pernafasan Nabi Muhammad Saw dan penuh dengan monitor-monitor yang memungkinkan Nabi untuk melihat keluar ataupun juga monitor-monitor yang bersifat “Futuristik” , yaitu monitor yang memberikan gambaran kepada Rasulullah mengenai keadaan umatnya sepeninggal beliau nantinya.
Bukankah ada banyak juga hadist shahih yang mengatakan bahwa selama perjalanan menuju ke Muntaha itu Nabi Muhammad Saw telah diperlihatkan pemandangan- pemandangan yang luar biasa? Apakah aneh bagi Anda jika Nabi Muhammad Saw telah diperlihatkan oleh Allah (melalui monitor-monitor futuristik tersebut) terhadap apa-apa yang akan terjadi dikemudian hari? Apakah Anda akan mengingkari bahwa jauh setelah sepeninggal Rasul ada banyak sekali manusia-manusia yang mampu meramalkan ataupun melihat masa depan seseorang ?
Dalam dunia komputer kita mengenal virtual reality (VR) yaitu penampakan alam nyata ke dalam dimensi multimedia digital yang sangat interaktif sehingga bagaikan keadaan sesungguhnya. Apakah tidak mungkin Rasulullah telah merasakan fasilitas VR dari Allah Swt untuk mempresentasikan kepada kekasihNya itu surga dan neraka yang dijanjikanNya?
Anda pasti pernah mendengar sebutan “Paranormal” bukan? Jika anda mempercayai semua itu, maka apalah susahnya bagi anda untuk mempercayai bahwa hal itupun terjadi pada diri Rasulullah Saw, hanya saja bedanya bahwa semua itu merupakan gambaran asli dari Allah Swt yang sudah pasti kebenarannya tanpa bercampur dengan hal-hal yang batil.
Hal ini juga bisa kita buktikan dengan banyaknya ramalan-ramalan Nabi terhadap keadaan umat Islam setelah beliau tiada dan menjadi kenyataan tanpa sedikitpun meleset? Darimana Rasulullah dapat melakukannya jika tidak diperlihatkan oleh Allah sebelumnya ?
Allah memberikan kebijaksanaan kepada siapa yang dikehendaki- Nya. Dan barangsiapa yang diberi hikmah, sungguh telah diberi kebajikan yang banyak. Dan tak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal.(QS. 2:269)
Hikmah dalam ayat 2:269 dan ayat-ayat lainnya, saya artikan sebagai kebijaksanaan yang diberikan oleh Allah kepada hamba-hambaNya, kebijaksanaan ini berarti sangat luas, baik dalam bidang ilmu pengetahuan dunia atau akhirat, sebagai perwujudan dari Rahman dan RahimNya.Didalam Hadist disebutkan bahwa Nabi Muhammad Saw berangkat ke Muntaha dengan ditemani oleh malaikat Jibril yang didalam AlQur’an surah 53:6 dikatakan memiliki akal yang cerdas. Dan dalam perjalanan itu Nabi diberikan kendaraan bernama Buraq yang kecepatannya melebihi kecepatan sinar.
Selanjutnya selama perjalanan Nabi banyak bertanya kepada malaikat Jibril tentang apa-apa yang diperlihatkan oleh Allah kepadanya, ini menunjukkan bahwa Nabi dan Jibril berada dalam jarak yang berdekatan. Tidak mungkinkah Jibril ini yang mengemudikan Buraq untuk menuju ke Muntaha? Dalam kata lain, Jibril sebagai pilot dan Muhammad sebagai penumpang?
Bukankah Muhammad sendiri baru pertama kali itu mengadakan perjalanan ruang angkasa, sementara Jibril telah ratusan atau bahkan jutaan kali melakukannya didalam mengemban wahyu yang diamanatkan oleh Allah? Jika dikatakan Nabi sebagai pilot, dari mana Nabi mengetahui arah tujuannya berikut tata cara pengemudian Buraq ini, apalagi ditambah dengan banyaknya visi-visi alias Virtual Reality yang diberikan oleh Allah kepada beliau selama perjalanan dan mengharuskannya mengajukan beragam pertanyaan kepada Jibril?
Namun jika kita kembalikan pada pendapat saya semula bahwa Jibril dalam hal ini berlaku sebagai pilot dan Nabi sebagai penumpang, maka semua pertanyaan dan keraguan yang timbul akan hilang.
Dalam hal ini Jibril adalah pilot terbang berpengalaman, ia juga sangat cerdas, sementara atas diri Nabi sendiri sudah diberikan oleh Allah Barqah disekeliling beliau, sehingga setiap perubahan yang terjadi dalam perjalanan, seperti goyangnya pesawat, tekanan gravitasi yang hilang, udara dan lain sebagainya tidak akan berpengaruh apa-apa pada diri Nabi yang mulia ini.Dan keadaan yang tanpa pengaruh apa-apa itu memungkinkan bagi Nabi untuk mengadakan pertanyaan-pertanya an atas visi-visi yang dilihatnya itu sekaligus dapat melihatnya secara jelas/Virtual Reality .
Kembali pada Jibril yang senantiasa meminta izin didalam memasuki setiap lapisan langit kepada malaikat penjaga, itu dikarenakan bahwa mereka tidak mengenali Jibril yang berada didalam Buraq itu, sehingga begitu Jibril menjawab, mereka baru bisa mengenali suaranya dan melakukan pendeteksian secara visi keadaan dalam Buraq sehingga nyatalah bahwa yang datang itu benar-benar Jibril.Didalam Hadist juga disebutkan bahwa malaikat penjaga langit itu juga menanyakan tentang identitas sosok manusia yang dibawa oleh malaikat Jibril, yang tidak lain dari Rasulullah Muhammad Saw. Dan dijelaskan oleh Jibril bahwa Rasulullah Saw diutus oleh Allah dan telah pula diperintahkan untuk naik ke Muntaha. (Hadist mengenai ini diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim dan dinyatakan oleh jumhur ulama dari ahlussunnah sebagai Hadist yang shahih).
Hal ini memang berkesan lucu bagi sebagian orang, apalagi mengingat bahwa Nabi adalah manusia yang paling mulia yang mendapatkan kedudukan terhormat yang bisa dibuktikan dengan bersandingnya nama Allah dan nama beliau dalam dua buah khalimah syahadat yang tidak boleh dicampuri, ditambah atau dikurangi dengan berbagai nama lain karena tiada hak bagi makhluk lainnya mencampuri masalah ini.
Namun justru disinilah letak kebesaran Tuhan. Semuanya sengaja dipertunjukkan secara ilmiah kepada Nabi agar beliau dapat membuktikan sendiri betapa ketatnya penjagaan langit itu sebenarnya.
Seperti yang sudah dibahas di halaman artikel “Kajian Israk Miqraj” bahwa Muntaha itu terletak digalaksi terjauh, dimana Adam dulunya diciptakan dan ditempatkan pertama kali bersama Hawa.
Tetapi sejak Adam bersama istrinya dan juga Jin serta Iblis diusir oleh Allah dari sana, maka penjagaan terhadap tempat tersebut diperketat sedemikian rupanya, sehingga tidak memungkinkan siapapun juga kecuali para malaikat untuk dapat memasukinya, seperti yang termuat dalam ayat ke-8,9 dan 10 dari surah 72:
“…Dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu.” (QS. 72:9) ”…kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api.” (QS. 72:8) ”…Tetapi sekarang barang siapa yang mencoba mendengarkan tentu akan menjumpai panah api yang mengintai.” (QS. 72:9)
Dalam hal ini bisa diasumsikan bahwa yang disebut dengan lapisan langit pada Muntaha itu adalah berupa planet-planet yang terdekat dengan “bumi-muntaha” , hal ini saya hubungkan dengan pernyataan Qur’an pada surah 72:9 bahwa Jin atau Iblis itu dapat menduduki beberapa tempat.
Mampu menduduki tempat disana artinya mampu berdiam ditempat tersebut, dan karena tempat itu ganda (beberapa tempat), maka jelas tempat itu bukan Muntaha itu sendiri, namun tempat yang terdekat dari Muntaha.
Sesuai dengan kajian saya sebelumnya, bahwa Muntaha itu berupa bumi yang disekitarnya juga terdapat planet-planet, maka planet-planet itulah tempat atau posisi para syaithan itu berdiam dahulunya untuk mencuri dengar berita-berita langit.Muntaha sendiri berarti “Dihentikan” atau bisa juga kita tafsirkan sebagai tempat terakhir dari semua urusan berlabuh. Tempat yang menjadi perbatasan segala pencapaian kepada Tuhan.

Sidrah berarti “Teratai” yaitu bunga yang berdaun lebar, hidup dipermukaan air kolam atau telaga. Uratnya panjang mencapai tanah dasar air tersebut. Bilamana pasang naik, teratai akan ikut naik, dan bila pasang surut diapun akan turun, sementara uratnya tetap terhujam pada tanah dasar tempatnya bertumbuh.
Teratai yang berdaun lebar menyerupai keadaan planet yang memiliki permukaan luas, sungguh harmonis untuk tempat kehidupan makhluk hidup. Teratai berurat panjang mencapai tanah dasar dimana dia tumbuh tidak mungkin bergerak jauh, menyerupai keadaan planet yang selalu berhubungan dengan matahari darimana dia tidak mungkin bergerak jauh dalam orbit zigzagnya dari garis ekliptik. Dan air dimana teratai berada menyerupai angkasa luas dimana semua planet yang ada mengorbit mengelilingi matahari.
Turun naik teratai dipermukaan air berarti orbit planet mengelilingi matahari berbentuk oval, bujur telur, dimana ada titik Perihelion yaitu titik terdekat pada matahari yang dikitarinya, begitupula ada titik Aphelion, titik terjauh dari matahari. Sewaktu planet berada di Aphelionnya dia bergerak lambat. Keadaan gerak demikian membantu kestabilan orbit setiap planet yang mulanya hanya didasarkan atas kegiatan magnet yang dimilikinya saja.
Allah sendiri tidak berposisi di Muntaha, meskipun Muntaha itu merupakan planet terjauh dan terpinggir dalam bentangan alam semesta sekaligus sebagai dimensi tertinggi, dimana mayoritas malaikat berada disana sembari memuji dan bertasbih kepada Allah, ia hanyalah sebagai suatu tempat ciptaan Allah yang pada hari kiamat kelak akan dileburkan pula dan semua isinya, termasuk para malaikat itu akan mati kecuali siapa yang dikehendakiNya saja (QS. 27:87), hanya Allah sajalah satu-satunya dimensi Tertinggi yang kekal dan abadi (QS. 2:255).
 sumber : http://merlung.wordpress.com/2010/09/27/misteri-kendaraan-buraq/