SELAMAT DATANG DI BLOG HADI SAFRIANDA

Friday, February 25, 2011

TERIMA KASIH 8 MENIT, SEBUAH ANGKA MENGGELIKAN

Posted by HADI SAFRIANDA On 11:26 PM No comments

Hari ini adalah hari Kamis tanggal 18 maret 2010 dimana hari ini adalah hari paling sangat berkesan dalam sejarah dimana aku sebagai presenter atau pemakalah dalam suatu acara resmi, anggaplah resmi walaupun itu hanya disebuah kelas yang diikuti oleh teman-teman dari berbagai negeri, seperti Malaysia, Myanmar, Maldives, Bhutan, Srilanka, China termasuk ada beberapa teman yang berasal dari negeriku Indonesia.

Pekerjaan ini bukan pertama kali kulakukan, malah sangat sering apakah itu acara kedinasan ataupun hanya berupa pemakalah terhadap adik-adik mahasiswa karena aku juga merupakan mantan pengurus organisasi kepemudaan dan mahasiswa. Tapi disini ada yang istimewa, hari ini adalah giliran group kami melakukan presentasi seperti yang ditugaskan oleh seorang dosen yang bergelar Doktor, dalam makalah kami dipercayakan membentang masalah konflik didalam organisasi, aku sendiri mendapatkan giliran kedua dari lima orang dalam presentasi ini. 

Giliran pertama adalah seorang teman warga negara Malaysia, yang akrab kami panggil P’ Wan, mempunyai bahasa inggris pas-pasan, sebagai pembuka materi beliau seharusnya lebih banyak berbasa-basi, dengan berbagai metode, alasan dan dalih agar waktu bisa menjadi molor, tetapi mungkin akibat grogi (nervous) dia banyak kehilangan kata-kata dari 30 menit waktu yang diberikan, diselesaikannya hanya dalam waktu 8 menit yang dengan serta merta memberikan mikrophone kepadaku. Betapa terkejutnya aku, mulanya sempat aku berpikir masih ada dua puluh menit lagi untuk melakukan persiapan sambil kembali mengingat sejumlah kata-kata dalam bahasa cas cis cus ini, tapi apa yang hendak dikata, mau tak mau aku harus berdiri walaupun dalam keadaan grogi dan wajah pucat dipandangi oleh 50 pasang mata. Dalam kepanikan ini aku berupaya untuk memberikan salam kepada audien sambil mencoba untuk menenangkan pikiran yang sedang berkecamuk antara berupaya melakukan dengan kemampuan yang tidak seberapa menjadi sebuah hasil yang sukses atau akan menjadi sebuah peristiwa yang sangat memalukan.

Kepanikan yang kurasakan sedikit demi sedikit sudah dapat kukendalikan, dan mulai membacakan materi yang ditugaskan kelompok kepadaku yang diikuti dengan tampilan powerpoint di monitor, disaat rasa percaya diri tumbuh kembali dan telah melewati beberapa slide yang ditampilkan, sang dosen memotong penjelasanku untuk meminta arti suatu kata yang kuanggap beliau lebih mengerti, alamak, nih dosen mau “menguji” atau suatu “strategi” dia untuk memecahkan konsentrasi pada materi yang sedang kusampaikan. Dengan memberikan sedikit penjelasan, aku kembali melanjutkan persentasi ini, bagaimanapun presentasi ini harus sukses. Tapi apadayaku, konsentrasiku memang hilang, semua ide dan kata-kata musnah hanya dalam beberapa detik setelah intrupsi sang dosen. Setengah dari sisa materiku tidak dapat diteruskan, aku betul-betul “down” dan sungguh kehilangan semua bahan yang kuhafal dan kepersiapkan selama 4 hari.

Disini saya harus berterimakasih kepada teman-teman sekelas atas dukungannya disaat aku kehilangan ide ini. Seorang sahabat dengan sertamerta berdiri mengemukakan pendapatnya tentang apa yang sedang saya bentangkan. Gadis ini membantu saya supaya saya jangan terdiam berdiri seperti orang yang kebingungan seperti mencari sesuatu dilangit-langit ruangan kelas. Terima kasih kepada Fazlina yang telah sangat membantu disaat saya stagnan seperti patung yang dipahat lalu ditinggalkan sebelum selesai dikerjakan. Kejadian yang sama berulang sama seperti temanku sebelumnya seharusnya “jatah” waktu yang diberikan 30 menit kuselesaikan hanya dalam waktu 8 menit juga. Sungguh peristiwa yang sangat menggelikan.

Selanjutnya adalah teman yang sama seperti dua orang sebelumnya, juga mempunyai kemampuan bahasa Inggeris yang pas-pasan juga, bahkan lebih parahnya lagi beliau melemparkan pertanyaan kepada audien tetapi dalam bahasa Indonesianya yang kental, ini sangat menggelikan walaupun sebagian besar dari keluarga kami ini mengerti apa yang ditanyakan. Beliau juga menyelesaikan waktunya hanya dengan 8 menit saja, begitu juga dengan pemateri yang keempat, sempat terpikir dalam benakku angka 8 adalah angka “istimewa” bagi kami.

Setelah selesai sholat maghrib, perhelatan kami kembali dimulai, ini adalah pembicara terakhir, pembicara yang ini sedikit lebih expert dibandingkan kami, juga sang dosen mengijinkan persentasi dalam BAHASA, walaupun sedikit aneh karena sesungguhnya sang dosen tidak mengerti sedikitpun tentang BAHASA tetapi mengijinkan untuk penyampaian makalah dalam BAHASA jadi tidak fokus hanya dalam English. Suasana menjadi lebih hidup, karena diselingi dengan joke-joke yang membuat seluruh isi ruangan sedikit lebih gembira. Mohon maaf bagi sesama teman foreigner kalau kami menggunakan BAHASA. Sahabat yang satu ini juga expert dalam mengkondisikan ruangan, artinya audien diminta tidak bertanya, tetapi hanya berbagi atau share ilmu pengetahuan, nah kebalikan dari yang lazimnya terjadi dimana biasanya audien bertanya bahkan berdebat. Terima Kasih kepada anggota MPA Club. Terima kasih juga spesial kepada: Tuan Xavier selaku orang yang lebih senior dari keseluruhan kami semua, beliau ini berpengalaman dalam memimpin organisasi selama 26 tahun, Saudari Aeetiqah “Comel” dengan membuat contoh yang masuk diakal, Cik Mastura yang telah berbagi ilmu, Mister Ranaweera yang telah berbagi cerita konflik Tamil Eelam Tigernya, Ibu Wiwik dan saudari Theta yang telah berbagi informasi, Brother Mahmudi dengan kamera Cannon D50 dan jepretannya, DR. Razak A. Sam yang berbagi kisah MOROnya, juga teman-teman seperjuangan lain yang tak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih semua sahabat, walaupun kita sudah KKN. 



19 maret 2010

0 comments: